gtag('config', 'G-K1LNF7F02J'); Cara Menjadi Berkat Bagi Orang Lain - IDEBISNISANDA

Cara Menjadi Berkat Bagi Orang Lain

Saya memiliki tekad baru : Mengalahkan kelemahan saya dan menjadi berkat bagi orang lain.

 Cara Menjadi Berkat Bagi Orang Lain

Idebisnisanda.com - “Berhentilah mengharapkan mukjizat terjadi. Jadilah mukjizat tersebut.” Progress dari pertarungan saya melawan depresi mengalami kemunduran hari Rabu kemarin. Secara tiba-tiba, saya kembali pingsan, dan mulai memukul dan menyakiti diri sendiri. Pikiran mulai penuh dengan awan negatif, dan seperti biasa, saya kembali berpikir untuk bunuh diri.

Catatan : Meskipun bercerita mengenai struggle, sebenarnya posting kali ini ingin menghadirkan semangat positif. Maka, akan sangat baik jika kamu membacanya sambil menikmati lagu “Good Life” dari One Republic.

Kondisi mental saya sungguh tidak stabil. Akibatnya saya mengurung diri di kamar sejak saat itu dan menonaktifkan handphone saya. Karena saya takut saya menyakiti atau mengganggu orang lain.

Apa yang saya rasakan? Saya merasa jenuh. “Aduh… Kok saya jatuh lagi sih?” Sejujurnya, sebelum rabu kemarin, saya sempat merasa sungguh sehat dan percaya bahwa saya tidak akan jatuh lagi. Mungkin kepercayaan diri tersebut yang membuat struggle kali ini menjadi semakin berat.

Dalam kejenuhan tersebut, kepala saya menjadi penuh dengan kerinduan. Kerinduan akan mukjizat Tuhan. Suara tersebut sungguh penuh di kepala saya sampai saya berteriak “WHERE IS YOUR MIRACLE, OH CRUEL GOD?” Yep, saya merasa Tuhan itu kejam. Teman-teman saya normal, kenapa saya tidak diciptakan sama seperti mereka? Kenapa saya harus memiliki kelemahan kelemahan ini? Saya bahkan sempat berkata dan menantang Tuhan, “Jika Engkau sungguh ada, tunjukkan mukjizatmu dan sembuhkan aku!”

Dalam struggle ini, saya berkesempatan untuk bertemu dengan teman-teman dekat saya. Mereka mencoba menghibur, mendoakan, dan membuka pikiran saya. Dalam perbincangan itu, seorang teman mengingatkan saya akan sebuah hal yang sangat penting : “Terima semua kelemahanmu. Menangislah. Buka semua topengmu. Tidak perlu kamu menunjukkan ke dunia kalau Yohanes Steven itu kuat, jika hal tersebut adalah semu. Be true to yourself! Kelemahan kamu itu berkat.”

Seketika juga saya menangis. Kata-kata tersebut bukannya melemahkan saya. Meskipun saya menangis, pada saat yang sama saya merasa seperti sebagian dari beban hidup saya terangkat. Meskipun saya menangis, saya merasa lebih kuat dari hari-hari sebelumnya.

Hal tersebut menjadi titik balik dalam perjuangan saya kali ini. Saya mulai merasakan aura positif.

Baca Juga : 5 Tips Menghadapi Kelemahan Kita

Saat berdoa di gereja, saya tersadar bahwa tubuh saya merupakan pemberian Tuhan. Semua kelemahan, semua penderitaan, dan semua cobaan yang saya alami di dunia ini… Itu sudah rencana Tuhan. Jika saya menyangkal semua itu, sama artinya dengan menyangkal pemberian Tuhan.

Saya mulai menyadari sesuatu yang seharusnya saya sadari sebelumnya : Pasti ada alasan di balik semua kelemahan saya. Saat itulah saya mulai berpikir… “Kenapa saya menunggu mukjizat Tuhan? Tuhan kan berkarya lewat ciptaan-Nya. Saya juga ciptaan-Nya. Kenapa tidak saya fokus untuk menjadi mukjizat tersebut bagi orang lain?”

Dan seketika itu juga saya merasa kuat. Saya merasa semangat. Saya memiliki tekad baru : Mengalahkan kelemahan saya dan menjadi berkat bagi orang lain.

Sebenarnya tekad ini pernah ada sebelumnya… Tepatnya setelah saya menderita kanker leher tahun 2010 lalu. Namun seiring berjalannya waktu, tekad tersebut lama kelamaan pudar, dan baru terbakar lagi sekarang, lewat semua penderitaan ini.

Semoga saja tekad ini terus terbakar, dan tidak perlu lagi ada penderitaan untuk mengingatkan saya akan hal ini.

Oke… Masuk ke point kedua : Bagaimana caranya menjadi berkat?

Setelah pencerahan tersebut, saya mulai merumuskan bagaimana caranya saya dapat memenuhi tekad tersebut, dan menjadi berkat bagi orang lain. Berikut sedikit tips yang bisa saya bagikan :

1. Berbagi.

Apa yang kamu rasakan ketika sahabatmu memberikan kado ulang tahun kepadamu? Apakah kamu merasa sedih, bete, dan kesal? Ataukah kamu merasa senang, gembira, dan semangat?

Yup, kita pasti merasa senang saat ada orang lain yang rela berbagi sesuatu kepada kita. Itu berarti orang tersebut telah menjadi berkat bagi kita, karena dia telah membuat kita merasakan energi positif. Dengan prinsip yang sama, ketika kita berbagi kepada orang lain, kita menjadi berkat bagi mereka.

Berbagi tidak selalu berarti memberikan sesuatu dalam bentuk materi. Kita dapat berbagi waktu, energi, semangat, motivasi, atau bahkan berbagi senyum.

Baca juga : 13 Kata Motivasi Yang Bisa Merubah Hidup Anda

2.  Berbahagialah.

Masih tentang berbagi… Kita hanya dapat membagikan sesuatu yang kita miliki, bukan? Bagaimana caranya kita membagikan uang 1 miliar kepada orang miskin jika kita hanya punya 1 juta di dalam rekening bank kita?

Hal paling sederhana yang dapat kita bagikan kepada orang lain adalah kebahagiaan, karena kebahagiaan adalah kebutuhan dasar dari setiap orang. Pernahkah kamu bertemu dengan orang yang tidak ingin bahagia? Tentu tidak.

Dengan prinsip yang sama… Bagaimana kita dapat membagikan kebahagiaan jika kita sendiri tidak bahagia?

3.  Be PRESENT.

Masih dengan prinsip berbagi… Bagaimana caranya kita berbagi kepada orang lain tanpa hadir dalam kehidupan mereka?

Bukan sebuah kebetulan bahwa “hadir” dan “hadiah” memiliki pengertian yang sama dalam bahasa Inggris. Kehadiran kita adalah hadiah bagi orang lain.

Penutup

Secara pribadi, poin terakhir (Be Present) merupakan yang paling sulit untuk saya jalani. Bagaimana caranya saya bisa hadir di kantor jika setiap kali berada disana saya akan pingsan?

Well, itu adalah PR yang harus saya kerjakan saat ini. Tetapi dengan tekad dan energi positif yang saya miliki untuk menjadi berkat dengan orang lain, hal ini seharusnya bukan merupakan hal yang sulit. 

LihatTutupKomentar