gtag('config', 'G-K1LNF7F02J'); Kisah berbakti kepada Orang Tua : Menghibur Ibu Yang Gila - IDEBISNISANDA

Kisah berbakti kepada Orang Tua : Menghibur Ibu Yang Gila

kisah ini tentang pria dinegeri tiongkok bernama liu tiangquan yang menghibur orang tuanya yang gila dengan melakukan akrobat agar ibunya senang

kisah berbakti kepada orang tua

Idebisnisanda.com - Ada banyak kisah berbakti kepada orang tua di seluruh dunia. Seribu satu cara digunakan seorang anak untuk menyenangkan hati seorang ibu yang dicintainya. Ada yang mengajak orangtuanya jalan-jalan, membelikannya rumah, dan cara cara lain selama bisa membuat hati orangtuanya senang dan bahagia. Konon membahagiakan orang tua akan membuat kita berumur panjang dan menjadi jalan mencapai kesuksesan. Penulis akan menceritakan sebuah kisah inspiratif tentang seorang anak yang menghibur ibunya dengan cara yang unik. Semoga menjadi motivasi bagi sobat untuk berbakti dan mengabdi kepada orang tuanya.

Cerita ini terjadi di negeri Tiongkok. Seorang pemuda dari Pu Yang, Tiongkok bernama Liu Tianquan memiliki pekerjaan yang unik. Perkerjaannya adalah menghibur orang. Liu Tianquan melakukan atraksi untuk menghibur penontonnya. Menarik kereta, makan sambil jungkir balik adalah pekerjaan rutinnya setiap hari. Pekerjaan ini telah di jalaninya sejak dia masih berusia lima tahun.

Dia memanfaatkan kemampuan khususnya ini untuk untuk menafkahi keluarganya. Dan yang paling utama adalah untuk menghibur ibunya yang mengalami gangguan jiwa.

Suatu hari,  Liu Tianquan baru pulang berkerja dari Zhen Zhou menuju kampung halamannya. Dengan tergesa gesa pergi kerumah kakak sulungnya yang berjarak kira kira 300 meter. Setelah selesai mempertunjukkan makan mantou dan mengenakan sweater sambil jungkir balik, hal ini membuat ibunya tak dapat menahan tawa.

Sang ibu, Zhao Caiqin yang telah berusia 72 tahun baru saja mengalami gangguan jiwa. Wajahnya tanpa ekspresi, meracau tiada henti dan tidak mau makan. Tapi, dengan cepat ia telah pulih menjadi normal.

Menyenangkan Hati Ibu

Liu Tianquan yang telah dewasa menceritakan kenangannya. Pada usia 5 tahun, sang ibu yang sebelumnya normal menjadi sakit karena depresi, jiwanya terganggu, sering marah marah tanpa alasan yang jelas. Pada saat tertentu, dia bahkan dapat membacokkan pisau masak kemana saja yang ia mau. Melihat kondisi ini Liu Tianquan sangat sedih.

Suatu saat, ketika penyakit ibunya sedang kambuh, secara kebetulan ia melihat Liu Tianquan sedang berdiri jungkir balik. Langsung saja sang ibu menjadi tertawa geli dan menjadi sangat gembira. Setelah peristiwa itu, setiap kali melihat anaknya jungkir balik, sang ibu menjadi sangat senang dan tertawa bahagia.

Melihat kondisi tersebut, Liu Tianquan sangat merasa gembira. Dia berlatih lebih tekun untuk melakukan hal tersebut. Melihat ibunya sedang makan, Liu Tianquan akan jungkir balik. Melihat ibunya sedang merajut benang wol, ia akan membantu menggulung benang wol sambil jungkir balik. Hal itu dilakukan tak lain demi menyenangkan hati ibunda tercinta.

Bertahun tahun jungkir balik, Liu Tianquan selalu mengusahakan agar sang ibu selalu merasa gembira dengan berbagai cara, sehingga gangguan jiwa yang dialami sang ibu dapat berkurang. Ketika ibunya sedang dalam kondisi normal, dia tidak membiarkan Liu Tianquan jungkir balik, dia takut terjadi apa-apa pada anaknya tersebut.

Pekerjaan sehari hari Liu Tianquan adalah ikut dalam pertunjukan akrobat, setiap bulannya hanya beberapa ratus Yuan yang dia dapat. Kemampuannya ini tidak mendatangkan penghasilan yang lebih banyak bagi Liu Tianquan. Dia senang menghibur orang disekelilingnya dengan jungkir balik.

"Keinginan saya yang terbesar adalah menghidupi diri sendiri dengan jungkir balik, orang lain gembira, sayapun gembira," kata Liu Tianquan.

Setelah kisah Liu Tianquan mucul dimedia, banyak orang di Tiongkok merasa terharu. Sungguh sulit ditemukan orang seperti itu ditengah masyarakat sekarang ini.

Demikian kisah Liu Tianquan yang rela jungkir balik demi menghibur ibunya yang mengalami gangguan jiwa. Semoga kita semua mendapat hikmah dan motivasi untuk berbakti kepada orang tua, tanpa mereka kita tidak akan terlahir di dunia ini.

LihatTutupKomentar